MusikSeni

WIBHI LAKSANA: Menapak Jalan Raya Pencarian Jati Diri

Musikus muda Bali, Wibhi Laksana, menelurkan mini album bertajuk “Jalan Raya”. Album ini berisi empat lagu berbalut nada-nada blues.

Empat lagu tersebut adalah “Entah”, “Ourselves”, “Menembus Lamunan”, dan “Sun Will Rise Again”. Selain elemen blues, ada juga sentuhan folk, sufi serta psychedelic.

“Lagu-lagu ini menggambarkan kegelisahan saya dalam melihat kehidupan dan upaya pencarian jati diri yang belum selesai,” kata alumnus jurusan Filsafat Timur, Institut Hindu Negeri (IHDN) Denpasar, ini.  

Judul “Jalan Raya” menjadi sebuah ungkapan atas kebingungan dalam pencarian makna diri dan kehidupan. Khas anak muda yang mencari jati diri, baik dalam musik ataupun makna hidup.

“Jalan raya tak ubahnya seperti waktu yang terus berjalan menuju tujuan akhir yang pasti. Dalam perjalanan itu acap kali kita menemukan banyak hal,” ujar Wibhi yang juga wartawan kanalbali.com.

Wibhi Laksana menamakan proyek solo kariernya “Manusia Goa”. Nama ini diilhami sebuah kiasan milik filsuf Yunani, Plato, yang mengemukakan kebenaran bersifat subjektif, tergantung siapa yang mengalami. “Layaknya orang yang melihat bayangan mereka dari api di dinding goa, tanpa pernah keluar. Bayangan itu menjadi sebuah kebenaran bagi mereka,” paparnya.

Bagi Wibhi, karya adalah penggambaran atas apa yang dialami ataupun diamati. Sebuah kebenaran bagi dirinya.

Proses produksi “Jalan Raya” berlangsung sekitar dua bulan, melibatkan label Indigo Record. Dengan berbagai sumbangsih ide, arasemen serta gagasan, akhirnya terciptalah mini album ini. Karya-karya musik Wibhi dapat didengarkan di platform digital, seperti Spotify, Joox, dan iTunes.

“Jalan Raya” diluncurkan akhir pekan lalu di warung Kubukopi, Denpasar. Selain menghadirkan aksi musikal Wibhi, acara peluncuran juga dimeriahkan penampilan Madman Stereo dan Blues Jamming.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *