TERKENANG DOPLANG | puisi-puisi Syukur Budiardjo
TERKENANG DOPLANG *) Bagi Kaki Rusmidi dan Nini Sati Kuterkenang Doplang Meski tanah gersang Pohon kering kerontang Saat kemarau panjang Ketika hujan datang Sawah hijau membentang Ranum manggga menantang Sejuk mata memandang Ketika azan mengumandang Waktu magrib menjelang Suara jengkerik berdendang Memanggil-manggil pulang Cibinong, November 2021 PANTAI BUNTON Lidah ombak mengganas Mengerkah menggulung buas Orang-orang bergegas Butir-butir pasir berzikir Sihir air laut mengalir nyinyir Aku kian pandir Pantai Bunton tertawa lepas Geriap nyiur kian membekas Sejenak kumenahan nafas Pantai Bunton bersamadi Mentari perlahan bersembunyi Debur ombak setia menemani Adipala, November 2021 TELUK PENYU Perahu nelayan Warna-warni. Berhimpitan Terikat pada tali. Bergoyang Di Teluk Penyu Kutemukan ketabahan Menghampar di pantai selatan Tanpa sedu sedan Mengeram di dada tersimpan Bersama gelombang asin air laut Adipala, April 2022 PANTAI SODONG Tiga ekor kuda Cokelat, putih, dan hitam Bersama penunggangnya Melangkah di pasir hitam Bercengkerama di Pantai Sodong Orang-orang di bibir pantai Dikejar gemulung ombak Putih menggerus pasir. Melandai Orang-orang berkerumun Bercanda berteriak bersorak-sorai Orang-orang bergerombol Di saung. Ditemani es kelapa muda Juga mendoan. Angin pancaroba Membelaimu di pagi merona Bercengkerama di Pantai Sodong Adipala, Mei 2022 TEROWONGAN NOTOG Purwojaya melaju Ke Stasiun Kroya Lampu kereta menyala Satu-satu. Menerangi nanar Meski cuma sebentar Seolah memasuki goa Membelahnya hingga ke sana Terowongan Notog mengiringinya Kroya, Mei 2022 SABTU MALAM Hangat sebotol bir Pletok. Bukan alkohol Singkong goreng Buku antologi puisi Diguyur "Telaga Sunyi" Koes Plus menemani Di ini Sabtu malam. Menyuruk kelam Cibinong, 30 April 2021 STASIUN CITAYAM Kabel-kabel rindu Membentang Galau langit mengerang Kereta melaju. Lalu lalang Di ini senja. Meremang Citayam, 29 April 2021 RUMAH MAKAN PADANG Nasi putih sepiring Rendang sepotong Juga rebus daun singkong Sayur nangka. Sedikit Sambal menggigit Teh tawar. Kerupuk kulit Sambalado Ayu Ting Ting Mengguyur melengking Di ini siang. Mengguncang Jakarta, 19 April 2021 MASJID AL-BILAL Segunung rindu Di ini hari, Jumat Kutinggalkan sesaat Gebalau waktu Di masjid Al-Bilal Mencuci daki sesal Memohon ampunan-Mu Jakarta, 29 April 2021 MALAM BULAN BULAT Bulan bugil bulat Langit putih terpahat Alunan lirih merambat Ida Laela memanggil lamat Di ini malam. Keramat Cibinong, 24 April 2021 LONTONG SAYUR Sepiring lontong Sayur. Sebutir Telur. Seceruk kerupuk Segelas teh tawar Segelas kopi. Renyah Sehingar musik kasidah Di ini pagi. Bergairah Jakarta, 24 Apri 2021 STASIUN BOJONGGEDE Bentang langit biru Awan putih bisu Kabel-kabel rindu Panjang melayang Kereta lalu lalang Orang-0rang datang Orang-orang pergi. Di ini siang. Mendaki Bojonggede, April 2022

Syukur Budiardjo, Penulis dan Pensiunan Guru ASN di DKI Jakarta. Alumnus Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Jurusan Bahasa Indonesia IKIP Jakarta. Menulis artikel, cerpen, dan puisi di media cetak, media daring, dan media sosial. Kontributor sejumlah antologi puisi. Menulis buku kumpulan puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018), Demi Waktu (2019), Beda Pahlawan dan Koruptor (2019), buku kumpulan esai Enak Zamanku, To! (2019), dan buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018). AkunFacebook, Instagram, dan Youtube menggunakan nama Sukur Budiharjo.
Gambar Utama: Foto oleh Laker : https://www.pexels.com/photo/different-shapes-and-sizes-spoke-wheels-hanging-on-light-wall-6156531/