CandikataPuisiSastraSeni

MENCARI RUMAH | puisi-puisi Yudi Damanhuri

SERUNTAI DESEMBER

Waktu menyepuh tubuhmu
mengarsir luas danau dan gersang padang pasir
Tapak jejak terkubur angin kenangan
bersama karat musim dalam badai desember

Selalu perjalanan memudar
tersebab warna kenangan terbakar
pada ujung tahun yang samar
almanak merenggutmu seperti wahyu

Aku melamun dalam satu babak
kau terhuyung ke lain lakon
kau lepas kendali
aku pegang kendala

"Tidak ada lukisan lengkap
dengan satu rasa." Katamu

Banten, 2020


MENCARI RUMAH
--Shaumakki

Kita mencari rumah
pada sebidang tanah--
jejak rahasia belumlah gejah

Segalanya hanya samar belaka
tak jua sampai mengetuk pintu rahasia

Kenapa diri piawai iri
pada gembur tanah tetangga
Padahal tubuh setanah merah
sebentuk rupa selembar fana

2021


MENYAMBUT AGUSTUS 2021

Bendera putih berjejalan di pinggir jalan
anak-anak berlarian di lapangan virtual

Di kejauhan, seseorang tampak tertatih
menaikkan bendera merah putih

2021


SAYANG ANAK

Penjaja itu membungkus harapan
pada puluhan balon—
udara seberat pakaian basah
dihembus-hirup dalam setangkup masker

Pada letih langkah yang berat
waktu melambat mengaratkan lapar
pada letih langkah yang berat
ingatan orang rumah jadi bukit semangat

O, dunia
seriuh inikah angan-angan
bagi seorang penjaja
merawat ketabahan kata?

2021


REMAH ROTI PAGI

Kita tak benar tahu, ada keluh pada remah roti pagi itu
hanya terka, selebihnya duga, muslihat kesedihan

Teraduk pada komposisi adonan
sebentuk rupa dimatangkan waktu
panas yang meleleh oleh samsu—
dunia menanti dengan perut kelaparan

2021


PESAN WHATSAPP TERAKHIR BAGI ISTRIKU

Istriku; bulir embun di lembar mawar
dingin pagi tak bisa ditawar
gugur bersama hangat birahi--
pergumulan gula & kopi

Bara pelukan kau dadarkan
pada sebidang dada ini
dada yang berlarva
selubung kata-kata

Barangkali, lepas dari waktu
sejarah adalah rumah piatu
yang menamatkan cinta kita
pada segugus luka kata

Kelak, anak-anak akan mencari kita
ke belantara kata
di mana aku dan kamu
tenggelam di lepas lautan bahasa

2021

Yudi Damanhuri menetap di Banten setelah kerusuhan Mei ’98. Karya puisinya termuat di berbagai antologi bersama. Ia merupakan salah satu pemenang Naskah Drama Dewan Kesenian Banten 2017.

Gambar Utama: Foto Dzenina Lukac dari Pexels

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *