Kupetik Puisi di Langit

Pandemi memaksa kita semua masuk ke tataran kehidupan baru. Tak terkecuali dunia pendidikan.

Menolak tunduk pada pandemi, tim literasi SMA Kristen Harapan Denpasar terus berkreasi. Mereka meluncurkan buku puisi bertajuk Kupetik Puisi di Langit.

Setebal 102 halaman, Kupetik Puisi di Langit diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Ekspresi bekerja sama dengan Sastra Welang Pustaka. Buku ini menampilkan 46 karya puisi yang ditulis oleh siswa SMAK Harapan sebagai penerapan akhir dari program penulisan susastra.

Ketua tim literasi SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd., mengatakan talenta-talenta sastra siswa harus diberi peluang untuk mengungkapkan imajinasinya sebagai bagian dari ungkapan perasaan dan pikiran sehingga menjadi kekayaan batin dan intelektual.

“Para siswa sebagai generasi emas harus mencintai sastra, berkarya melalui puisi, cerpen, novel untuk memaknai tiap peristiwa, sehingga dapat menjadi penanda zaman yang akan juga dibaca oleh generasi selanjutnya,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMAK Harapan, Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd., menegaskan, dalam situasi Covid-19, SMA Kristen Harapan Denpasar tetap memberikan kesempatan untuk siswa-siswinya berkarya, kreatif, inovatif dalam menggali, mengembangkan potensi dan talenta yang dimiliki sesuai dengan minat dan bakat.

“Keberhasilan siswa nantinya tidak saja ditentukan oleh kecakapan secara akademis, tetapi juga oleh minat dan bakat yang tersalurkan dengan baik, dan siswa dapat juga menyalurkan emosi mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler bersama teman yang memiliki hobi yang sama,” paparnya.

Selain menampilkan puisi siswa, Kupetik Puisi di Langit diperkuat dengan bab Etalase Puisi yang menghadirkan puisi karya penyair Pranita Dewi, Moch Satrio Welang, dan pembina sastra SMAK Harapan, Ni Putu Nuratni, M.Pd.

Penyair Moch Satrio Welang berkomentar bahwa di jalan yang dingin dan sunyi, puisi akan selalu ditulis. “Karena pada akhirnya puisilah yang akan menuntun kita untuk kembali ‘pulang’, menyelamatkan kita yang tergagap dalam perang demi perang,” pungkasnya puitis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *