Enam Film Pendek Indonesia Tembus Selandia Baru
Minikino dan para pembuat film Indonesia kembali menambahkan daftar panjang kerja sama internasionalnya. Kali ini dalam promosi seni dan budaya melalui film pendek.
Kerja sama pertukaran program film pendek telah terjalin antara Minikino dan Show Me Shorts, sebuah festival film pendek di Selandia Baru. Film-film pendek Indonesia pilihan Direktur Program Minikino, Fransiska Prihadi, akan diputar dalam salah satu program bulanan Show Me Shorts. Sebaliknya, beberapa film pendek dari Selandia Baru akan diputar dalam Minikino Film Week (MFW) – Bali International Short Film Festival tahun keenam yang akan diadakan di Bali pada 4-12 September 2020.
“Diputarnya film-film pendek Indonesia dalam program bulanan Show Me Shorts adalah langkah awal dari kerja sama kami,” terang Fransiska Prihadi. “Mereka adalah festival film pendek internasional terdepan di New Zealand. Ini juga kesempatan yang cukup penting dan membanggakan, mengingat Show Me Shorts adalah festival yang telah memiliki kualifikasi Oscar dan terakreditasi oleh Academy Awards.”
Fransiska Prihadi mengurasi 12 film pendek Indonesia yang kemudian dikirimkan ke Show Me Shorts. Selanjutnya, Gina Dellabarca selaku Direktur Festival dan Co-Founder Show Me Shorts sekaligus Vice Chair of the Board asosiasi internasional, Short Film Conference, menyeleksi kembali film-film pendek tersebut hingga akhirnya terpilih enam film pendek Indonesia yang akan diputar di Selandia Baru.
Film pendek Indonesia yang terpilih adalah Llop Mougn (sutradara: Oktivani Anggia Rachmalita, animasi, 2018), Jemari yang Menari di Atas Luka-Luka (sutradara: Putri Sarah Amelia, drama, 2019), Muslimah (sutradara: Nur Wulandari, dokumenter, 2018), Life of Death (sutradara: Jason Kiantoro & Bryan Arfiandy, animasi, 2018), Reform (sutradara: M. Ramza Ardyputra, animasi, 2016), dan Jagawana (sutradara: Svetlana Dea, drama-horor, 2015).
Saat ini, seluruh film pendek terpilih telah diterbitkan pada situs web resmi Show Me Shorts.
Sedianya, keenam film pendek tersebut akan diputar dengan tajuk “Indonesian Short Film Night” pada 18-19 Agustus di Auckland dan Wellington, Selandia Baru. Kemudian dilanjutkan dengan geo-blocked online-event yang hanya bisa diakses di Selandia Baru selama dua hari pada 20-21 Agustus. Namun, akibat adanya kasus baru Covid-19 di negara itu pada 11 Agustus, seluruh pemutaran hanya disiarkan secara online dengan teknologi geo-blocked Selandia Baru. Acara ini juga didukung oleh KBRI Wellington, Selandia Baru.
Fransiska Prihadi berharap akan lebih banyak lagi film pendek Indonesia yang mendapat perhatian dan diikutsertakan dalam festival tahunan Show Me Shorts.
*Gambar Utama: Film Llop Mougn karya Oktivani Anggia Rachmalita.