BukuSastraSeni

Diskusi Buku 50 Tahun BMS: Surabaya dan Kematian dalam Sajak Eka Budianta

Buku terbaru karya penyair senior Eka Budianta akan dibaca dan didiskusikan via Zoom Meeting, Jumat, 18 Maret 2022, pukul 19.30 WIB.

Buku kumpulan puisi setebal 126 halaman berjudul Sungai Sejati: Surabaya Zaman Omikron (Pagan Press, 2022) akan dibedah dengan menghadirkan kritikus sastra dari Universitas Brawijaya, Yusri Fajar.  Alumnus Universitas Bayreuth Bayern Jerman (2008-2010) yang minat besar pada sastra Pascakolonial serta Kajian Sastra dan Lingkungan (Ecocriticism) ini nantinya tentu akan membuka cakrawala wacana sastra secara mendalam. Diskusi akan dipandu oleh S. Jai.

Pada kesempatan itu, Eka Budianta juga akan berbagi perihal proses penciptaan puisi-puisinya, serta visi kepenyairannya dari zaman ke zaman pada khalayak.

Acara yang digelar dalam rangkaian Jelang 50 Tahun Bengkel Muda Surabaya (BMS) juga dirayakan dengan pembacaan puisi-puisi Eka Budianta oleh para pegiat sastra yang ternama dan mumpuni dari berbagai kalangan, baik secara live maupun melalui karya-karya video puisi yang ditangani secara profesional oleh Tim Kreatif Bengkel Muda Surabaya arahan Jill Kalaran.

Para pegiat sastra pembaca puisi yang akan tampil, di antaranya, Dindy, Helen, Heroe Budiarto, Yudith, Otoks (para aktor BMS), Teater Anak Rumah Kreativ (Alvaro, Reihan, Tara, De Athar, dan Bintang), Theresia Citraningtyas (putri Eka Budianta), Hidayat Rahardja (penyair Sumenep),  Dewi Musdalifah (penyair Gresik), Adnan Guntur (penyair Surabaya), Oka, Sela, Fajar, Azzahra (Teater Gapus Unair),  Heti Palestina Yunani-Hisyam Kumkelo (wartawan).

Dari Absurditas sampai Kematian

Buku Sungai Sejati memperlihatkan usaha penyair melukiskan ‘perjumpaan’ dan ‘penemuan’ bahasa sebagai pengalaman puitiknya, menyingkap otensitas dari pengalaman kepenyairannya. Eka mengalirkan estetika absurditas, alam, kegelapan, lingkungan, cinta, kebahagiaan, perjalanan, sejarah, penderitaan, kematian, wabah, bencana, religiusitas, identitas diri, pengembaraan, eksistensi ada dan ketiadaaan, kenangan, kesunyian, kegilaan, cinta remaja, refleksi, cinta yang agung, sampai kematian.

Eka adalah ‘sungai sejati’ yang mengalirkan “seribu doa dan seribu tugas baru, menunggu di sepanjang perjalanannya.”

Eka Budianta lahir pada 1956 di Ngimbang, Jawa Timur. Menjadi wartawan majalah Tempo (1980-1983), Yomiuri Shimbun (1984-1986), Radio BBC di London (1988-1991) dan kolumnis majalah Trubus dari 2001 sampai sekarang.  Buku puisinya, Cerita di Kebun Kopi  (Balai Pustaka, 1981) menjadi buku inpres yang dicetak 83.000 eksemplar, dan Langit Pilihan menang buku puisi terbaik Kemendikbud 2012. Sejumlah karyanya telah terbit dalam bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Belanda, Jerman, Korea, Perancis dan Finlandia.  Beberapa kali ia diundang untuk berpuisi di dalam maupun di luar negeri, termasuk di Inggris, Amerika Serikat, Lebanon, Korea, Cina, Jerman, dan kawasan ASEAN.

Buku Sungai Sejati: Surabaya Zaman Omikron adalah buku puisi karya Eka Budianta yang kesebelas, sebagai wujud karya bertaburnya keindahan, sublimasi, dan ragam suara sejak dari kesunyian paling gelap hingga bebunyian yang paling nyaring bagi pembacanya.

Khalayak yang hendak turut menjadi penyaksi atau berpartisipasi bisa Join Zoom Meeting melalui https://telkomsel.zoom.us/j/98407625785?pwd=QWhIWWN 4WW1rbWlHa0k2TlBCb29TZz09. Meeting ID: 984 0762 5785. Passcode: 653858.  Yang beruntung akan mendapatkan buku karya Eka Budianta — penyair yang sangat bergairah melakukan perjalanan kreatif ke seantero wilayah Nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *