AKU MELIHAT SEORANG LELAKI MENGEJAR CAKRAWALA | puisi Stephen Crane
Terjemahan RAIHAN ROBBY
Aku Melihat Seorang Lelaki Mengejar Cakrawala Aku melihat seorang laki-laki mengejar cakrawala; Berputar-putar dengan cepat. Aku terganggu dengan hal ini; Aku menegur lelaki itu. “Ini sia-sia” kataku, “Kau tidak akan pernah bisa—” “Kau berdusta” lelaki itu menangis, Dan berlari. 1895 Aku Berjalan di Gurun Pasir Aku berjalan di gurun pasir. Dan aku menangis, “Oh, Tuhan, bawa aku pergi dari sini!” Suara itu berkata, “Ini bukanlah gurun pasir.” Aku menangis, “Baik, tapi— Pasir ini, panas ini, kelengangan cakrawala.” Suara itu berkata. “Ini bukanlah gurun pasir.” 1895 Intrik ENGKAU adalah cintaku Dan kau adalah ketentraman matahari terbenam Ketika bayangan biru menenangkan Dan rerumputan juga dedaunan tertidur Menjadi nyanyian sungai-sungai kecil Celakalah aku Engkau adalah cintaku, Dan kau adalah badai Yang menghitam di langit Dan, memorak-porandakan Membasahi dan membelah setiap pohon Dan terpanting di akhir Tidak ada suara Simpan tangisan melankoli dari seekor burung hantu Celakalah aku! Engkau adalah cintaku Dan engkau adalah perada Dan aku dalam permainanku Menghancurkanmu dengan mudah Dan dari fragmen kecil Timbul kesedihan yang panjang Celakalah aku! Engkau adalah cintaku Dan kau adalah lelah lembayung Terkulai dari belaian matahari Menjawabku dengan sembarang Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah abu cinta lelaki lain Dan aku memendam wajahku di abu itu Dan aku menyukai itu Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah janggut Di wajah lelaki lain Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah kuil Dan di kuil ini ada sebuah altar Dan di atas altar ini ada hatiku Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah orang yang malang Biarkan kesucian cinta-kebohongan mencekikmu Karena aku datang di mana kebohonganmu menjadi kebenaran Dan kebenaranmu menjadi kebohongan Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah pendeta wanita Dan di tanganmu belati darah Dan azab mendatangiku Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah tengkorak bermata merah delima Dan aku mencintaimu Celakalah aku. Engkau adalah cintaku Dan aku meragukanmu Dan bila kedamaian datang bersama pembunuhanku Lalu aku akan membunuh Celakalah aku Engkau adalah cintaku Dan kau adalah kematian Ya, kau adalah kematian Hitam namun hitam Tetapi aku mencintaimu Aku mencintaimu Celakalah, datanglah celaka, kepadaku Katakan Padaku Mengapa Katakan padaku mengapa, di belakangmu, Aku selalu melihat bayangan kekasih orang lain? Apakah ini nyata Atau ini adalah kutukan yang ketiga kalinya dari kebahagiaan yang lebih baik Wabah padanya jika ia mati Wabah padanya jika ia hidup Seorang keparat bodoh Untuk mengganggu bayangannya Selalu di antaraku dan ketenanganku Dahulu Ada, Sebelumku Dahulu ada, sebelumku Bermil-mil Salju, es, dan pasir yang terbakar Namun aku bisa melihat melampaui semua ini Ke tempat indah yang tak terbatas Dan aku bisa melihat kecantikannya Yang berjalan di bayang-bayang pepohonan Ketika aku menatapnya Semua menghilang Tapi tempat yang indah ini dan dia Ketika aku menatapnya Dan tatapanku, keinginanku Kembali datang Bermil-mil Salju, es dan pasir yang terbakar.
Stephen Crane lahir di Newark, New Jersey, 1871. Ia meninggal pada tahun 1900. Orang-orang lebih mengenalnya sebagai penulis novel The Red Badge of Courage (1895), novel yang berlatar perang saudara di Amerika itu, dan beberapa karya lainnya seperti Maggie: A Girl of the Streets (1893), The Open Boat (1897). Selain menulis novel, cerita pendek dan novela, Crane juga menulis puisi. Puisi-puisi Stephen Crane cenderung gelap, singkat dengan keresahan yang aneh. John Berryman, penyair Amerika itu, bahkan mengatakan bahwa puisi-puisi Stephen Crane menggambarkan ketulusan dari seorang biadab yang ketakutan dan ingin mengetahui apa maksud dari mimpinya.

Raihan Robby
Lahir di Jakarta. Kini menetap di Yogyakarta, sedang menyelesaikan studinya di Sastra Indonesia UNY. Ia menjadi sutradara, aktor, dan menulis puisi, cerita pendek hingga naskah drama. Beberapa kali menjuarai lomba tingkat regional-nasional. Karya-karyanya dapat ditemukan di berbagai media online, juga antologi bersama. Saat ini tengah fokus untuk menerbitkan buku Kumpulan Lakon Teater yang akan terbit pertengahan tahun ini. Dapat ditemui di Instagram/Twitter @raihanrby.
Gambar Utama: Foto oleh Simon Berger di Unsplash.